Perkawinan Anak Tinggi, Dinsos Banjar Bahas Puspaga

BICARA - Ketua TP PKK Banjar, Nurgita Tiyas berbicara di rapat koordinasi (Rakoor) Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), (22/4/2024). (Foto: MC Kab Banjar)

Warta Kalimanta – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Banjar mengadakan rapat koordinasi (Rakoor).

Rakoor membahas Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Bertempat di Aula Baiman lantai 3 Kantor Bappedalitbang, Senin (22/4/2024) siang.

Read More

Kegiatan dibuka Ketua TP PKK Banjar Nurgita Tiyas. Kata dia, dari hasil rakoor, ada beberapa identifikasi terkait dengan perkawinan anak di Kabupaten Banjar.

Ia berjanji akan mengupas habis permasalahan itu. Salah satunya lewat edukasi kepada calon pengantin (catin).

“Insya Allah, semoga langkah ini bisa jadi langkah konkrit yang dapat dijalankan semua pihak,” harapnya.

Ia meminta dukungan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Harapannya, angka perkawinan anak menurun.

“Sasaran edukasi perkawinan anak ini menyasar anak SD kelas 6 hingga SMP kelas 9,” ujarnya.

Menurutnya, Puspaga menjadi pusat pembelajaran keluarga yang sangat strategis dan dapat sebagai mentor serta teladan bagi putra putri di Kabupaten Banjar.

“Saya optimis, melalui Puspaga ini, kita bisa lebih baik lagi menuju visi maju, mandiri dan agamis,” pungkasnya.

Pada akhir 2024, angka perkawinan anak usia dini tertinggi terjadi di Kecamatan Martapura, Astambul, dan Pengaron. Data diperoleh dari Kantor Pengadilan Agama Martapura.

Kepala Dinsos P3AP2KB Banjar, Dian Marliana menyebut, salah satu faktor perkawinan anak ini karena putus sekolah.

“Tahun ini rencananya kami akan melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap Puspaga yang ada di desa dan kelurahan,” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *